Pemetaan Topografi
Peta topografi adalah peta yang
menggambarkan keadaan topografi permukaan bumi, baik mengenai unsur alami
maupun unsur buatan manusia. Penyajian data tersebut sangat tergantung pada
skala peta, semakin besar skala peta tersebut akan semakin rinci data yang
dapat di sajikan, dan sebaliknya semakin kecil skala peta yang dibuat maka
semakin kurang rinci pula data yang disajikannya.
Secara garis besar metode pemetaan
topografi dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu metode teresteris, metode
fotogrametris dan foto udara. (Subagio. 2000)
- Metode teresteris
Pada dasamya pemetaan topografi ini
terbagi atas tiga macam pekerjaan, yaitu pengukuran topografi, pengolahan data
ukuran dan pencetakan peta.
Dalam metode teritris ini, semua
pekerjaan pegukuran topografi dilakukan dilapangan dengan menggunakan peralatan
ukur seperti : Theodolit; waterpas; alat ukur jarak; serta peralatan modem
lainnya (GPS, total station dan lainya). Pengukuran topografi adalah pengukuran
posisi dan ketinggian titik-titik kerangka pemetaan serta pengukuran detail
topografi, sehingga dapat digambarkan diatas bidang datar dalam skala tertentu.
Yang dimaksud dengan kerangka pemetaan adalah jaringan titik kontrol (X, Y) dan
(h) yang akan digunakan sebagai referensi pengukuran dan titik kontrol
pengukuran. (Subagio. 2000)
- Metode fotogrametris
Pengukuran detail topografi
(pengukuran situasi) selain dapat dilakukan langsung dilapangan dapat pula
dilakukan dengan teknik pemotretan dari udara sehingga dalam waktu yang singkat
dapat terukur atau terpotret daerah yang seluas mungkin.
Dalam metode fotogametri ini,
pengukuran dilapangan masih diperlukan khususnya untuk menentukan titik kontrol
tanah yang diprlukan dalam proses fotogametris selanjutnya.
Pada dasarnya metode fotogametris
ini mencakup fotogametris metrik dan interprestasi citra. Fotogametris metrik
merupakan ilmu dan teknik pengukuran citra, sedangkan interprestasi citra
merupakan pengenalan serta identifikasi suatu objek pada foto. Dengan metode
fotogametris ini, pengukuran tidak perlu dilakukan lansung dilapangan tetapi
cukup dilaksanakan di laboratorium melalui pengukuran pada citra foto.
Untuk dapat melaksanakan pengukuran
tersebut, diperlukan bebrapa titik kontrol pada setiap foto udara. Titik
kontrol ini dapat dihasilkan dari proses fotogametris selanjutnya yaitu proses
triangulasi udara yang bertujuan memperbanyak titik kontrol foto (titik kontrol
minor) beradasarkan titik kontrol tanah yang ada. (Subagio. 2000)
- Metode foto udara
Foto udara merupakan hasil
pemotretan sebagian kecil permukaan bumi menggunakan kamera udara yang dipasang
di atas pesawat terbang.
Dalam setiap kali pemotretan luas
daerah yang tercakup sangat sempit dibandingkan dengan luas daerah yang akan
dipotret. Agar seluruh daerah tertutupi dengan foto maka pemotretan hams
dilakukan secara periodik dan terencana. Untuk itu harus dibuat rencana jalur
pesawat terbang sedemikan rupa sehingga semua daerah dapat terfoto.
http://cwienn.wordpress.com/2009/06/17/pemetaan-topografi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar